Mengenai Saya

Foto saya
Pangkalan Balai, Palembang, Indonesia

Desa Siaga Durian Daun

Kamis, 13 Januari 2011


Obat Tradisional Mengkudu Penjinak Hipertiroid


Mengkudu dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang mempunyai khasiat sebagai obat. dipopulerkan pertama kali oleh penduduk kepulauan polinesia,Hawaii,samoa.kahuna (sebutan tabib) di ketiga kepulauan ini kerap meracik buah,akar, daun, dan kulit batang obat tradisional mengkudu dalam pengobatan. bahkan mereka menganggap tanaman obat tradisional mengkudu sebagai tanaman suci karena khasiat yang dimilikinya. Dalam buku The medical book of Malayan  medicine direkomendasikan bahwa buah tanaman yang bernama ilmiah Morinda citrifolia L. ini digunakan untuk mengobati leukore (sebutan lain keputihan). Buah mengkudu adalah bagian yang paling banyak digunakan. kandungan senyawa aktif dalam buah tanaman ini diantaranya alkaloida, flavonoida, antrakinon, danpolifenol. senyawa – senyawa aktif inilah diduga kuat bermanfaat menanggulangi penyakit.
  
Tanaman ini tersebar hingga eropa, diantaranya inggris. di sana tanaman obat tradisional mengkudu disebut Indian mulberry. orang Malaysia menyebutnya mengkudu jantan atau mengkudu besar, apatot-nga-basit (Filipina), nhoo baans (laos), yo ban (Thailand), dan nhau (Vietnam).
Demikian juga di Indonesia,masing-masing daerah akan memberinya nama yang berbeda-beda.orang aceh menamai tanaman obat tradisional ini keumudu, bakudu (batak), paramai (mandailing), neteu (mentawai), bengkudu (minangkabau). masih banyak lagi, orang sunda menamainya cangkudu, kuduk (madura), aikombo (sumba), bakulu (timor), dan lain-lain.
Obat tradisional Mengkudu biasanya ditemukan di pegunungan yang mencapai tinggi 1500 meter di atas permukaan laut. daerah dengan curah hujan antara 1500-3000 mm pertahun, mengkudu dapat tumbuh dengan baik. tanaman ini lebih menyukai tanah yang subur dan lembab. namun mengkudu juga dapat hidup di daerah kering dengan pengairan yang minim.
Pada awalnya, obat tradisional mengkudu merupakan tanaman liar yang dapat ditemukan dimana saja. tanaman obat tradisional ini dapat tumbuh di daerah pantai hingga pegunungan. menurut rumphius, mengkudu tumbuh liar di tepi pantai di seluruh kepulauan nusantara. mengkudu selalu dapat dijumpai di kampung-kampung di jawa.
 
Mengkudu merupakan tanaman pohon berkayu. tingginya dapat mencapai 3 hingga 10 meter. mengkudu umumnya berdaun lebat berbentuk elips sampai persegi empat. panjang daun berkisar antara 12-25 cm. daun mengkudu termasuk daun tunggal dengan ujung dan pangkalnya meruncing. tepi daun ratr, lebar daun 5-17 cm. pertualangan daunnya menyarupai sirp ikan,tangkai daun pendek.
Tanaman obat tradisional mengkudu sangat cepat menghasilkan buah. kurang dari satu tahun tanaman ini sudah dapat menghasilkan. pembentukan buah diawali dengan munculnya bunga berupa bongkol, bentuknya bulat. dari bongkol itu akan muncul kuncup-kuncup bunga seperti terompet. setelah pertumbuhan bunga selesai, maka bongkol itu juga yang nantinya akan terus membesar sampai menjadi buah mengkudu.
Biji tanaman obat tradisional mengkudu dapat ditemui dalam buah yang sudah tua atau sudah matang. biji mengkudu sangat banyak. bentuknya segi tiga,warna coklat kemerahan,dank eras sekali. tanaman obat tradisional mengkudu baru dapat diperoleh dengan menyemai biji-biji yang sudah keras tersebut.

Khasit tanaman obat tradisional mengkudu
Obat tradisional Mengkudu diyakini memiliki khasiat banyak sekali. buahnya diketahui bersifat antidiabetes (hipoglikemik). mengkudu juga berkhasiat sebagai antitetanus, antiseptic, antiinflamasi, obat disentri, dan obat diare. tanaman yang popular dengan sebutan pace ini juga dapat menurunkan demam (antipiretik), peluruh air seni (diuretic), serta berefek laksatif. mengkonsumsi buah mengkudu juga dapat meringankan penyakit asma dan reumatik.
Lalu bagaimana hubungannya antara hipertiroid dan buah mengkudu?danu dkk dari fakultas kedokteran UGM, pada tahun 1997 meneliti buah tanaman ini terhadap kelinci. mereka melaporkan bahwa perasan daging buah pace (mengkudu) menunjukan tendensi penambahan kepekaan  terhadap efek adrenalin, serta mampu menghambat efek norarenalin pada jantung hewan coba. namun, dalam penelitiantersebut tidak dijelaskan efek yang dimaksud.
Pada penelitian tersebut juga dilaporkan bahwa,perasandaging buah pace memberikan perubahan yang sangat berarti pada jantung.kekuatan kontraksi otot jantung menurun, kecepatan denyutnya pun turut menurun. parasan daging buah tanaman obat tradisional ini juga meningkatkan jumlah darah yang mengalir ke pembuluh koroner jantung permenitnya, sehingga kematian jaringan ini (infark) dapat dihindari.
Tetapi, seperti kita tahu bahwa terdapat kaitan yang sangat erat antara kelenjer tiroid dan kelenjar adrenal pada manusia.jika, salah satunya terganggu,maka yang lainnya juga akan terganggu. sangat mungkin, hubungan inilah sehingga tanaman obat tradisional mengkudu dapat menyembuhkan hipertiroid dan juga menurunkan kecepatan denyut jantung penderitanya.
Buah mengkudu meningkatkan imunitas tubuh, menormalkan tekanan darah, melawan kanker dan tumor. buah tanaman obat tradisional ini juga mampu menghilangkan rasa sakit (analgesik), mengempiskan radang dan antialergi, serta antibakteri. buah tanaman obat tradisional ini juga dapat mengatur suasana hati dan mengatur siklus energi tubuh.


Syarat Membuat WC Kakus Atau Tempat Penampungan Kotoran Manusia / Tinja / Feses / Tokai Yang Baik

Dalam mengelola tempat pembuangan kotoran manusia yang baik perlu diperhatikan berbagai hal yang dapat mencemari lingkungan sekitar kita sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan, estetika, lingkungan, dan sebagainya.
1. Memiliki Pijakan / Lantai yang Kuat
Lantai sebaiknya tertutup ubin, semen, beton atau bahan lain yang kuat bila diinjak. Jangan sampai alas wc kakus jebol saat digunakan sehingga akan membuat masalah baru.
2. Lengkap Dengan Peralatan dan Perlengkapan WC
Sediakan berbagai barang keperluan wc pada umumnya seperti sabun, ember atau tempat penampungan air, kertas tisu, dan air bersih.
3. Tertutup dan Terlindung dengan Baik
Buat WC sebisa mungkin tertutup dengan lubang ventilasi yang memadai tetapi sulit untuk diintip orang dari luar. Selain itu perlu disediakan kunci pintu tempat buang air besar agar aman daring tangan jahil. Lindungi pemakai tempat buang hajat agar terlindung dari panas terik matahari dan rintik hujan.
4. Berada di Lokasi / Tempat yang Baik
Bangun atau letakkan wc kakus / toilet pada tempat yang tidak menganggu pemandangan orang yang melintas di tempat tersebut. Pastikan tidak akan menimbulkan bau tidak sedap dan tempatnya tidak mudah menjadi sarang kuman penyakit yang merugikan kesehatan manusia.

Pembiayaan & Jaminan Kesehatan Online


Selamat Datang di Pembiayaan & Jaminan Kesehatan Online
Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistim tunai ("fee for service").

Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter �supply induced demand� dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ini.

Solusi masalah pembiayaan kesehatan mengarah pada peningkatan pendanaan kesehatan agar melebihi 5% PDB sesuai rekomendasi WHO, dengan pendanaan pemerintah yang terarah untuk kegiatan public health seperti pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan serta pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Sedangkan pendanaan masyarakat harus diefisiensikan dengan pendanaan gotong-royong untuk berbagi risiko gangguan kesehatan, dalam bentuk jaminan kesehatan.

Pokok utama dalam pembiayaan kesehatan adalah:
a. Mengupayakan kecukupan/adekuasi dan kesinambungan pembiayaan kesehatan pada tingkat pusat dan daerah .
b. Mengupayakan pengurangan pembiayaan OOP dan meniadakan hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan jaminan
c. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Pengembangan jaminan kesehatan dilakukan dengan beberapa skema sebagai berikut:
1.Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (JPK-Gakin).
2. Pengembangan Jaminan Kesehatan (JK) sebagai bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
2.Pengembangan jaminan kesehatan berbasis sukarela:
a.Asuransi kesehatan komersial
b.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) sukarela
3.Pengembangan jaminan kesehatan sektor informal:
a.Jaminan kesehatan mikro (dana sehat)
b.Dana sosial masyarakat

Pos : http://www.ppjk.depkes.go.id/
Rep : http://www.desasiaga-duriandaun.co.cc/, http://desasiaga-duriandaun.blogspot.com/

Tekanan Darah Yang Lebih Bervariasi = Risiko Stroke


Saat mengerjakan laporan wabah H1N1 tadi, mata saya begitu mengantuk. Untuk menghilangkannya, saya  membaca Physician First Watch yang baru saja masuk ke inbox saya dan melansir penelitian yang dimuat dalam edisi baru Lancet Neurology
Peta pikirannya bisa segera saya tangkap dan saya buat secara kilat. Intinya, pertama, tekanan darah yang lebih bervariasi lebih berisiko mengalami stroke pada pasien hipertensi (demikian pula dengan risiko Transient Ischemic Attack). Kedua, terdapat golongan obat tertentu yang lebih baik dalam mengurangi variabilitas tekanan darah (Ca antagonis dan diuretik). Seperti yang dikatakan berbagai komentar mengenainya, temuan ini “compelling”, akan sangat bermanfaat, dan bisa menjadi fondasi penting yang membawa perubahan pada praktek sehari-hari. Wuaah, alhamdulillah, akhirnya ngantuk saya hilang juga:-). Here is the map. Click to view a larger picture:

Ekonomi Kesehatan: 1st Meeting of Indonesia Health Economic Association


Senengnya Ahli dan Peminat Ekonomi kesehatan mau ngumpul tgl 24 besok, setelah tahun kemarin ngadain yang internasional.  Ayo-ayo pada ikutan.. Biar reformasi pembiayaan kesehatan di Indonesia jadi makin mulus dan makin cepet..  TOR dan informasi lebih lengkap bisa didownload disitus FK UGM. Ini saya ambil dari TOR-nya:

Ekonomi kesehatan memegang peranan yang sangat strategis dalam era pelayananan kesehatan yang harus terkendali mutu dan biayanya (managed care). Dalam bidang pembiayaan kesehatan disiplin ekonomi sebagai sebuah ilmu terapan dapat digunakan sebagai dasar alokasi sumberdaya kesehatan yang semakin terbatas. Dengan keterbatasan sumberdaya kesehatan ini maka tidak semua anggaran dapat dialokasikan ke semua sektor sebagaimana yang diharapkan.

Reformasi pembiayaan kesehatan di Indonesia mengarah pada sistem jaminan kesehatan berbasis asuransi kesehatan sosial. Pemerintah telah menjalankan sistem jaminan kesehatan berbasis asuransi sosial terutama untuk masyarakat miskin yang dikenal dengan program Jamkesmas. Di tahun 2014 Pemerintah menargetkan untuk mewujudkan universal coverage dalam sistem jaminan kesehatan yang tentu menuntut integrasi dan partisipasi pusat dan daerah dalam pembiayaannya. Sistem jaminan kesehatan sosial harus dapat memenuhi ekuitas dan keadilan sosial dalam kaitannya dengan orang miskin dan non miskin. Bagaimanakah bentuk lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang ideal untuk Indonesia dan bagaimana perkembangan terakhir dan road map yang telah disusun para pemangku kepentingan dan para pihak yang berkompeten akan dibahas dalam seminar ini sekaligus operasionalisasi dan peran Dokter Keluarga dalam mendukung sistem jaminan tersebut? 

Indonesia Health Economics Association (Ina-HEA) dibentuk dalam rangka meningkatkan komunikasi, sharing pengalaman dan forum ilmiah diantara para peminat  ekonomi kesehatan dan peminat kesehatan masyarakat sekaligus untuk meningkatkan kualitas aplikasi ekonomi dalam bidang kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan. Selain itu bagi pemula dalam bidang ekonomi kesehatan dapat dijadikan media untuk pengembangan karir di bidang ekonomi kesehatan, pembiayaan, jaminan, asuransi kesehatan dan kebijakan berbasis bukti dalam konteks sumberdaya yang terbatas di Indonesia.

Seminar ini merupakan pertemuan pertama Ina-HEA yang bekerja sama dengan PDK3MI dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang akan menghadirkan nara sumber dari ahli ekonomi dan pembiayaan kesehatan di dunia yang dapat dimanfaatkan sebagai sharing andtransfer of knowledge serta diskusi tentang ekonomi dan jaminan kesehatan.

diposkan oleh   : www.kesehatanmasyarakat.com/
rep                  : www.desasiaga-duriandaun.co.cc/, desasiaga-duriandaun.blogspot.com/

Selasa, 11 Januari 2011

Sistem Kesehatan Indonesia




Jika sistem kesehatan di Indonesia diberi skor, pakar kesehatan sepakat memberi nilai 6. Sistem kesehatan nasional yang ada saat ini masih dianggap terlalu kaku, tidak transparan dan tidak punya komitmen. Seperti apa sistem kesehatan yang ideal untuk Indonesia?

"Konsep yang ideal dan realistik itu harus ada batasnya. Problemnya di Indonesia masih seputar duit dan komitmen. Sama seperti kalau nggak ada bencana, nggak ada yang ngingetin," ujar Prof. Dr. dr Hasbullah Thabrani, pakar kesehatan masyarakat dan mantan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI disela-sela acara seminar Sistem Kesehatan yang Ideal Bagi Indonesia yang digelar di Wisma GKBI, Jakarta, Selasa (6/10/2009).

Konsep dasarnya sederhana, yaitu semua yang butuh akses kesehatan bisa terpenuhi. Tapi sampai saat ini, Indonesia masih memprioritaskan keuntungan negara, bukan kesejahteraan rakyat. "Kalau dari skala 1-10, mungkin nilainya 6," ujar Hasbullah. 

Berbeda dengan Indonesia, sistem kesehatan di negara lain jauh lebih baik. "Di Kuba dan Srilangka, dokter-dokternya mau digaji kecil karena sekolah dokternya gratis. Tapi kalau di Indonesia, mau jadi dokter aja mahalnya minta ampun, jadi setelah jadi dokter pasang tarif mahal," ujar Hasbullah.

Di Jerman, menurut Hasbullah, mau sekolah apapun gratis. Begitu pula dengan Malaysia dengan biaya rumah sakitnya yang gratis. "Srilangka sudah 63 tahun menerapkan seperti itu. Jerman 130 tahun dan Malaysia sudah 52 tahun. Sedangkan Indonesia, sudah 63 tahun tapi masih sedikit yang bisa dicapai untuk meningkatkan kesehatan rakyatnya," ujar Hasbullah.

Sebagai negara dengan sistem kesehatan yang paling baik, Indonesia sepertinya harus mencontoh negara-negara Eropa seperti Inggris dan Perancis.

"Inggris pakai sistem Global budget, rumah sakit diberi hak untuk mengelola uang termasuk gaji pegawai, tapi syaratnya pasien harus terlayani semua dan angka kematian dibatasi. Mestinya ada rumah sakit yang ditutup atau dokter ditutup kalau melakukan pelanggaran," jelas Hasbullah.

Hasbullah mengatakan bahwa sistem pemerintah sekarang sangat kaku dan harus ada perubahan mindset. "Kita tidak punya share value dan nilai-nilai kemanusiaan. "Harusnya orang miskin yang sakit dan tidak mampu juga ditolong sama halnya seperti orang yang kena gempa," tutur Hasbullah.

Menurut Hasbullah, yang harus diperbaiki adalah masalah pendanaan dan anggarannya. Tapi kalau dana dan anggaran sudah terkumpul, masalah lainnya masih muncul. "Apakah menjamin dana itu tidak dikorupsi?" ujarnya.

Sistem pendanaan sebaiknya dilakukan secara nasional. "Itu akan mempermudah masyarakat karena sifatnya yang portable. Jadi kalau orang Bandung sakit di Jakarta, tetap bisa pakai jaminan kesehatan di Jakarta," jelasnya.

Untuk membangun sistem kesehatan nasional harus ada yang diprioritaskan, dan prioritas pertama menurut Hasbullah adalah ibu dan anak. Mereka adalah investasi masa depan. Semua kebutuhannya harus bisa terjamin. Prioritas berikutnya adalah orang miskin, orang tua, sektor formal, baru sektor informal.

Persoalan paling parah di Indonesia, kita tidak tegas dalam menindaki pelanggar hukum. Peraturan dan kebijakan sudah cukup bagus, tapi implementasi masih jauh. "Banyak perbedaan di lapangan, bahkan antara dokter dan perawat pun sering bentrok," ujar Hasbullah.

Menurut Hasbullah, indikator negara yang memiliki sistem kesehatan baik tidak bisa dilihat dari angka kematiannya saja. "Kematian kan bukan disebabkan penyakit saja, tapi juga makanan, pendidikan dan ekonomi. Indikator yang sebenarnya yaitu angka kepuasan pasien rumah sakit tinggi, infeksi rendah dan pasien tercegah dari penyakit," katanya.

Asal tahu saja, saat ini Indeks Pengembangan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2009 berada di urutan ke-111 dari 182 negara. Peringkat tersebut turun dari tahun sebelumnya (2008) yang masih berada di peringkat 109. Memang benar ada peningkatan indeks IPM, tapi negara lain jauh lebih banyak mengalami kenaikan indeks tersebut.


"Jika kita lari 10 langkah per menit, negara lain lari lebih cepat. China 20 langkah, Malaysia 40 langkah. Kita selalu disalip, bahkan kalau China 'diam' saja, Indonesia tidak akan bisa mengejar China. Jadi masalahnya bukan soal penduduk yang banyak, tapi soal mindset. Toh China penduduknya lebih banyak tapi IPM-nya jauh di atas Indonesia," ujar Hasbullah.


Indikator tercapainya sistem kesehatan yang ideal, menurut Hasbullah yaitu rakyat harus terlindungi dari lingkungan yang tambah buruk, tarif rumah sakit yang bertambah mahal dan dan kualitas rumah sakit harus terkontrol. 


"Harusnya setiap rumah sakit mengumumkan tarif dan penyakit yang berhasil diobati, jadi masyarakat bisa tahu kualitas rumah sakit itu. Intinya, sistem kesehatan yang ideal itu harus melindungi rakyat bukan hanya pejabat," pungkas Hasbullah.(detikHEALTH)


Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang banyak kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.
Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal, penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan karena pengaruh perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan menjadikan herbal sebagai alternatif pilihan saja.
Padahal sejak zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah banyak terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah meriah dan efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu masih banyak masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenapa herbal tidak bekerja dengan efektif, diantaranya adalah penyajian yang salah, dosis yang tidak tepat, waktu minum yang tidak tepat, dan terutama ketidak sabaran pemakainya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi herbal, yakni:
  1. Pencucian tumbuhan obat (herbal) dengan air mengalir sampai bersih.
  2. Segeralah pergunakan herbal segar yang telah bersih untuk pengobatan. Bilamana bahan dasarnya besar atau tebal, lebih baik dipotong-potong tipis agar saat perebusan zat-zat yang terkandung didalamnya mudah keluar dan meresap dalam air rebusan. Bilamana anda akan menyimpan herbal, maka keringkan lebih dahulu setelah dicuci agar tahan lama dan mencegah pembusukan oleh bakteri dan jamur. Perlu diingat bahwa bahan kering (simplisia) juga lebih mudah dihaluskan untuk dijadikan serbuk (bubuk) dan pengeringan dapat langsung di bawah sinar matahari atau memakai pelindung.
  3. Seduh langsung bahan yang telah dijadikan bubuk (serbuk) dengan air panas atau mendidih.
  4. Bilamana menggunakan bahan yang keras dan sukar diekstrak, maka lebih baik dihancurkan dan rebus terlebih dahulu sekitar 10 menit sebelum memasukkan bahan lain.
  5. Pergunakan air tawar bersih dan tidak mengandung zat kimia berbahaya untuk merebus. Harus dipastikan bahwa jumlahnya cukup sehingga seluruh bahan berkhasiat obat terendam sekitar 3cm.
  6. Untuk merebus bahan berkhasiat obat, pergunakan wadah yang terbuat dari periuk tanah (keramik), panci enamel, atau panci beling. Jangan menggunakan wadah dari logam, seperti besi, aluminium, dan kuningan karena logam mengandung zat iron trichloride dan potassium ferrycianide yang bisa terlarut karena proses pemanasan. Dan selama perbusan, jangan terlalu sering membuka tutup wadah agar kandungan minyak atsirinya tidak mudah hilang.
  7. Gunakan api sesuia dengan jenis herbal yang direbus. Yakni: Api kecil: bilamana anda gunakan untuk merebus herbal yang berkhasiat sebagai tonikum, seperti ginseng dan jamur ling zhi agar kandungan aktifnya terserap kedalam air rebusan (rebus sekitar 2 jam). Api kecil dengan waktu perebusan yang lama juga digunakan untuk herbal yang mengandung toksin, seperti mahkota dewa agar kandungan toksinnya berkurang. Jenis Api besar: anda pergunakan untuk merebus herbal atau simplisia yang berkhasiat diaforetik (mengeluarkan keringat) dan mengandung banyak minyak atsiri, seperti daun mint, cengkih dan kayu manis. Setelah mendidih, masukkan bahan dan rebus sebentar. Bilamana anda mengatur api sesuai dengan kebutuhan maka kandungan atsirinya tidak banyak hilang karena proses penguapan yang berlebihan.
  8. Bilamana tidak ada ketentuan lain yang disyaratkan, perebusan dianggap selesai saat air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula, misalnya 1000 cc menjadi 500 cc. Bilamana bahan yanbg direbus kebanyakan berupa bahan keras, seperti biji atau batang maka air rebusan disisakan sepertiganya.
  9. Bilamana mengandung bahan kering, umumnya dosis takarannya adalah setengah dari jumlah bahan segar.
  10. Harus anda pastikan dosis tumbuhan obat sesuai dengan yang dianjurkan. Pada umumnya, 1 resep tumbuhan obat dibagi untuk 2 kali minum sehari.
  11. Sebaiknya minum rebusan sari tumbuhan obat dalam keadaan hangat dan setelahnya pakai baju tebal atau selimut. Tetapi untuk jenis herbal tertentu, seperti rebusan biji pinang harus diminum dingin untuk menghindari kotraksi dengan lambung yang mengakibatkan mual, muntah, dan kram perut.
  12. Pada umumnya, rebusan herbal diminum sebelum makan agar mudah terserap. Namun, untuk ramuan obat yang dapat merangsang lambung, minum setelah makan. Minumlah ramuan obat yang berkhasiat sebagai penguat atau tonikum pada waktu pagi hari sewaktu perut kosong. Sedangkan untuk ramuan yang berkhasiat sebagai penenang, misalnya untuk insomnia, minum menjelang tidur.
  13. Lakukan pengobatan secara teratur dan sabar. Perlu anda ketahui bahwa pengobatan herbal membutuhkan kesabaran karena tidak langsung terasa manfaatnya, tetapi bersifat konstruktirf (memperbaiki/ membangun). Berbeda dengan efek obat kimiawi memang terasa cepat, tetapi bersifat desktruktif. Oleh karena sifat tersebut maka herbal tidak dianjurkan sebagai pengobatan utama penyakit-penyakit infeksi yang bersifat akut (medadak), seperti demam berdarah, muntaber, dan lainnya yang harus segera mendapat pertolongan medis. Yang perlu diingat lagi adalah bahwa tanaman obat lebih diutamakan untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang bersifat kronis (menahun).
  14. Pemakaian atau Pengobatan herbal dapat dikombinasikan dengan obat kimiawi, terutama untuk penyakit kronis yang susah disembuhkan, seperti kanker agar diperoleh hasil pengobatan yang lebih efektif dengan aturan minum obat herbal sekitar 2 jam setelah pemakaian obat
Obat herbal tradisional yang selama ini diturunkan oleh nenek moyang kita turun–menurun seperti kunyit ternyata mengandung manfaat yang luar biasa bagi sistem metabolisme kita. Obat herbal tradisional memiliki keunggulan yang lebih daripada obat biasa, karena memiliki kemampuan untuk dalam memperbaiki aktivitas biomolekuler tubuh. Kemampuan ini ada karena tanaman obat tradisional dapat melakukan biosintesis kombinasi dari senyawa metabolit sekundernya. Obat herbal tradisional dapat meingkatkan dan memperbaiki ekspresi gen dalam tubuh. Saat ekspresi gen meningkat dan menjadi lebih baik, hormon dan sistem imun tubuh akan bekerja lebih optimal. Obat Herbal bukan hanya mengobati tapi menyembuhkan. Obat yang terbuat dari bahan kimia biasa tidak memberikan kesembuhan total karena hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh. Sebaliknya, obat herbal tradisional memiliki kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem, karena bekerja dalam lingkup sel dan molekuler

Kehebatan obat herbal tradisional bukan tanpa kendala. Regulasi pemerintah mengenai obat herbal tradisional masih belum ada. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat jenis belum merata. Ini terjadi karena sebagian besar dokter di Indonesia masih menggunakan obat yang terbuat dari bahan kimia dan cenderung menyepelekan obat herbal tradisional, seperti jamu. Belum lagi ketidakpercayaan industri obat dan pasien terhadap obat herbal tradisional, karena tidak adanya uji coba klinik.

Cara Tradisional Mengatasi Kulit yang Berminyak



Memiliki kulit wajah yang cenderung berminyak memang akan membuat kita agak jengkel, apalagi dengan wajah yang berminyak akan membuat penampilan kita jadi kurang menarik, selain wajah yang mengkilat, debu/kotoran yang sering menempel di pori kulit dan bisa mengakibatkan jerawat muncul. Sudah banyak jenis/merk kosmetik yang dapat mengurangi minyak berlebih, seperti facial foam yang anti minyak dan juga krim sunblok yang dapat mengurangi kadar minyak berlebih.
Faktor penyebab kulit berminyak :
  1. Sudah pasti pola makan yang buruk akan menjadi penyebab lebihnya kadar minyak, terlalu banyaknya lemak dalam tubuh yang bisa berasal dari makan-makanan yang manis dan berlemak tinggi.
  2. Faktor Hormonal yang bisa menjadi salah satu pula mengapa kulit menjadi berminyak, hormon yang tidak seimbang atau pada saat masa puber yang bisa menjadi pemicu.
  3. Pemilihan jenis kosmetik yang tidak tepat bisa menjadi kadar minyak di wajah menjadi meningkat.
  4. Faktor keturunan bisa dikatakan juga menjadi factor kulit berminyak, biasanya orang tua yang mempunyai masalah kulit berminyak, akan diwariskan juga ke anaknya.
  5. Pengaruh obat-obatan seperti obat untuk KB bisa memicu kulit menjadi berminyak.
Daun Seledri
Daun Seledri
Tradisional Herbal :
Mungkin saya akan menerangkan pengalaman saya untuk mengurangi kelebihan minyak berlebih secara tradisional, karena menurut saya lebih hemat, cepat dan aman tanpa efek samping.dan disini saya menggunakan daun seledri yang sangat ampuh selain bisa mengobati darah tinggi, namun juga bisa mengurangi kadar minyak di wajah.
Daun Seledri atau bisa dikenal dengan nama Apium Graveolens yang bisa anda temui di pasar atau di kebun rumah anda, karena nama daun seledri sudah tidak asing lagi di telinga kita, daun nya juga sering di buat aneka masakan,dan juga bisa dijadikan obat kesehatan.
Cara Penggunaanya :
  1. Ambil daun Seledri secukupnya lalu dipotong hingga kecil-kecil, dan setelah di potong kecil-kecil, potongan seledri tersebut dimasukan ke dalam panic yang sudah dimasuki air yang mendidih, dan biarkan rendaman seledri panas tersebut selama 15-20 menit lamanya, setelah didiamkan selama 15-20 menit, dan bisa dibiarkan agar dingin (20-30 menit).
  2. Oleskan air Seledri yang sudah direbus dan sudah dingin tadi ke bagian seluruh wajah, biarkan hingga air Seledri tersebut meresap dan mengering.Setelah air Seledri meresap dan mengering bisa dibilas atau dibersihkan dengan air hingga bersih. Gunakan 2 hari 1 kali pemakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selamat Mencoba :)
Info : Thanks to mba Ratu yang sudah banyak membantu saya dan menjawab pertanyaan dari saya yang banyak dan panjang ke email beliau, dan thanks juga kalau tulisan ini dimasukan atau di tampilkan ke web RatuKosmetik.com.
From : Laila Dinata

Produk lainnya..

Senin, 10 Januari 2011

MENKES RESMIKAN RUANG OPERASI RUMAH SAKIT UMUM SAYANG RAKYAT


Hari ini, 7 Januari 2011, Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, meresmikan Ruang Operasi Kamar Besar (OKB), Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat, Makassar, Sulawesi Selatan. Selanjutnya kamar operasi besar ini dinamai Gedung dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH.
Dalam sambutannya, Menkes menyatakan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama yang diwujudkan melalui program pelayanan kesehatan bagi masyarakat tanpa memandang status sosial masyarakat maupun golongan.

Tetapi dengan meningkatnya pendidikan dan sosio-ekonomi masyarakat, berdampak terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan umum yang lebih baik, lebih nyaman dan berkualitas, termasuk pelayanan di rumah sakit.

Menurut Menkes, untuk memenuhi semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan RS, maka RS wajib melakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Ini berarti pemerintah menginginkan rumah sakit selalu meningkatkan mutu pelayanannya, sesuai UU RI No. 44 tahun 2009 tentang RS Pasal 40.
Menkes menyatakan berdirinya RSU Sayang Rakyat ini merupakan salah satu bentuk peran swasta dalam mengembangkan pelayanan kesehatan. Dengan diresmikannya gedung OKB ini berarti akan meningkatkan cakupan pelayanan operasi rumah sakit sesuai standar yang berlaku, terutama dalam mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Menkes berharap RSU Sayang Rakyat ini dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan yang terbaik dengan selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan antara lain melalui sistem akreditasi.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 500567 dan 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.idinfo@depkes.go.idkontak@depkes.go.id.

PERKEMBANGAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN SOFTWARE PWS KIA (KARTINI)

PERKEMBANGAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN SOFTWARE PWS KIA (KARTINI)
Ditulis oleh Redaksi   
Minggu, 21 Maret 2010 11:31


Dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia, sistem pencatatan dan pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. Selain sebagai alat untuk memantau kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, Bayi dan Balita, juga untuk menilai sejauh mana keberhasilan program tersebut dijalankan serta sebagai bahan untuk membuat perencanaan di tahun – tahun berikutnya.

Untuk membuat perencanaan yang baik, dibutuhkan data yang akurat dan lengkap. Keakuratan data diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan prioritas masalah. Sedangkan kelengkapan data sangat diperlukan untuk menyusun perencanaan yang komprehensif, yang dapat menjawab dan memecahkan akar permasalahan kesehatan di suatu wilayah.

Sebagian besar data KIA yang tersedia di lapangan adalah data cakupan pelayanan KIA yang dari segi keakuratan masih sangat lemah. Hal ini ditandai dengan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara data yang dikumpulkan melalui kegiatan PWS dengan data hasil survey yang dikumpulkan langsung dari masyarakat. Di samping itu, ketersediaan data spesifik mengenai kesakitan ibu dan bayi masih sangat kurang. Banyak wilayah tidak memiliki data tentang prevalensi anemia pada ibu hamil, KEK pada ibu hamil, malaria pada ibu hamil, gizi buruk dan data kesakitan lainnya, padahal jenis kesakitan tersebut memberikan kontribusi yang nyata untuk terjadinya kematian ibu dan Balita.  

Sistem Pencatatan dan Pelaporan mulai digunakan secara sistematis sebagai alat untuk pemantauan suatu wilayah pada tahun 1985, dengan dikembangkannya Pemantauan Wilayah Setempat Imunisasi (PWS Imunisasi). Saat itu PWS Imunisasi digunakan untuk memantau cakupan pelayanan imunisasi di suatu wilayah secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah yang cakupan pelayanan imunisasinya masih rendah. Berdasarkan keberhasilan pelaksanaan PWS Imunisasi tersebut, pada tahun 1987 – 1988 dikembangkan PWS – KIA dan PWS Gizi.

Pada tahun 1990, PWS Imunisasi, PWS KIA dan PWS Gizi telah digunakan secara nasional dengan melibatkan lintas sektor. Pada tahun tersebut pula, Indonesia berhasil mencapai UCI dan angka kematian bayi turun secara signifikan. Hasil dari PWS KIA tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh sektor kesehatan tetapi juga dimanfaatkan oleh sektor lain (Depdagri, BKKBN, Deptan). Karena keberhasilannya di Indonesia, sistem PWS juga direplikasi di beberapa Negara tetangga.

Pada tahun 1998 – 2007 dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, pemantauan yang sistematis tidak dilakukan secara optimal, data – data PWS KIA yang dikumpulkan di beberapa daerah ada yang tidak dianalisis, tidak dilaporkan dan tidak dimanfaatkan.

Melihat kenyataan tersebut dan sejalan dengan digulirkannya reformasi sistem pelayanan kesehatan dasar maka pada tahun 2007 dilakukan reformasi PWS KIA oleh Departemen Kesehatan.  Reformasi ini dilakukan dalam rangka menyempurnakan informasi dan akurasi data. Untuk itu PWS KIA disempurnakan dengan dilakukan penelusuran kasus, data dan informasi dengan melibatkan kader dan tokoh masyarakat.

Salah satu kegiatan reformasi PWS KIA adalah revisi buku Pedoman PWS KIA. Perbaikan mendasar yang dilakukan adalah adanya penambahan indikator pemantauan sesuai dengan perkembangan program kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Indikator yang ditambahkan antara lain : KN1, KN Lengkap, Penanganan Komplikasi Kebidanan, Komplikasi Neonatus Ditangani dan Kunjungan Balita sakit ditangani sesuai MTBS. Selain itu, pada bagian analisis lebih dipertajam dengan analisis penelusuran data kohort dan cakupan disertai dengan contoh praktis dalam aplikasinya. Secara keseluruhan, pada buku pedoman PWS KIA baru lebih ditekankan pada segi pemanfaatan data PWS KIA untuk meningkatkan keterlibatan lintas sektor dalam mendukung penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Berbagai revisi tersebut memerlukan perbaikan format pencatatan data KIA. Untuk mempermudah petugas di lapangan dalam melakukan pencatatan, pengolahan, analisis dan penelusuran, dikembangkan Software PWS KIA. Hal ini sangat berguna untuk membantu menghasilkan suatu informasi  yang berorientasi kepada tindakan dalam upaya meningkatkan perencanaan dan pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Lintas Sektor (BAPPEDA) dalam penyediaan anggaran.

Reformasi PWS KIA telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan keterlibatan lintas sektor dalam mendukung penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Namun masih banyak kendala yang dikeluhkan oleh petugas di lapangan. Isu yang paling banyak dikeluhkan adalah banyaknya format pencatatan yang harus dikerjakan sedangkan tools PWS KIA yang sudah dikembangkan masih terbatas pada pencatatan kesehatan ibu dan anak. Kondisi yang paling ideal adalah satu sistem informasi kesehatan yang terintegrasi di Puskesmas.

Dapat dikatakan bahwa software PWS KIA yang sekarang ada merupakan satu – satunya tools yang memiliki feature penelusuran dan feature analisis yang paling lengkap untuk sistem informasi kesehatan di Puskesmas. Untuk menghindari penggunaan lebih dari 2 software di tingkat Puskesmas, maka software PWS KIA yang bernama Kartini dapat dikembangkan dan ditambahkan feature SIMPUS didalamnya sehingga seluruh kebutuhan data dan laporan dapat disediakan.

Dalam rangka mencapai kondisi ideal tersebut, tools PWS KIA akan ditambahkan variabel dan feature baru yaitu :

· Penyempurnaan variabel dan laporan untuk neonatus, bayi dan anak balita
· Feature laporan imunisasi dan analisisnya
· Feature laporan gizi dan analisisnya
· Anthropometri WHO

Rencana pengembangan berikutnya adalah kodefikasi nomor ibu menggunakan nomor identitas penduduk (KTP) sesuai dengan program nasional yaitu satu Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal ini dilakukan agar software kartini dapat diaplikasikan oleh unit fasilitas kesehatan lain seperti BPS, RB, Klinik dll. Selain itu juga akan dikembangkan feature laporan dari kabupaten/kota ke Propinsi dan Pusat sehingga sistem pelaporan tersebut dapat terintegrasi dengan SIKNAS ONLINE. Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak terkait dalam mencapai keberhasilan pengembangan software PWS KIA ini. Demikianlah perkembangan dan rencana pengembangan software PWS KIA. Semoga semuanya dapat berjalan lancer dan segera direalisasikan.(Andy Yussianto)