Mengenai Saya

Foto saya
Pangkalan Balai, Palembang, Indonesia

Desa Siaga Durian Daun

Sabtu, 14 April 2012


Patologi Ilmu

A.    Pengertian Patologi
Patologi adalah ilmu atau studi mengenai penyakit. Dalam maknanya yang paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi abnormal. Studi mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi mengenai individu yang sakit atau terganggu. Sebagai suatu ilmu biologic dasar patologi mencakup bidang-bidang seperti patologi tanaman, patologi serangga, patologi kedokteran hewan dan patologi komparatif, serta patologi manusia.
Dalam konteks kedokteran manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialisasi kedokteran klinis.
Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit yang disebabkan karena perubahan struktur dan fungsi dari sel dan jaringan tubuh. Keadaan tubuh yang sakit disebabkan karena adanya gangguna yang menyebabkan menimbulkan sakit. Kerusakan atau gangguan terdapat pada sel dan jaringan tubuh atau fungsi yang menyimpang menggangggu tubuh sebagian dan seluruhnya.
Patologi adalah cabang ilmu pengobatan yang berkaitan dengan sebab-sebab penyakit dan prosesnya serta pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia. Semua dokter terlibat secara luas dengan ilmu patologi, tetapi patologi secara khusus mengkaji proses penyakit dengan pengujian terhadap jaringan-jaringan dan cairan-cairan tubuh yang ditemukan selama pembedahan atau autopsy.
Dua cabang besar patologi adalah patologi jaringan atau patologi anatomis dan patologi klinis. Patologi anatomi didasarkan pada pengujian organ-organ dan jaringan-jaringan secara langsung untuk menentukan sifat, tingkat dan ramalan terhadap penyakit pasien, seperti dalam biopsy atau untuk menjelaskan sebab-sebab kematian pasien dalam suatu autopsy. Patologi klinis melibatkan prosedur-prosedur laboratorium untuk menentukan pemusatan berbagai zat biokimia di dalam cairan tubuh, kumpulan sel-sel dan bentuk-bentuknya di dalam darah, sumsum tulang, dan jaringan-jaringan lain, fungsi-fungsi organ seperti hati, ginjal, status sistem kekebalan, dan identifikasi organisma-organisma yang menular.

Menurut Chaplin, Patologi (pathology) adalah pengetahuan tentang penyakit atau gangguan. Atau, satu kondisi penyakit atau gangguan. Sedang psikopatologi (psychopathology) adalah cabang psikologi yang berkepentingan untuk menyelidiki penyakit atau gangguan mental dan gejala-gejala abnormal lainnya.
Peran patologi ialah sebagai penghubung antara ilmu kedokteran dasar dan ilmu kedoktran klinis. Berfungsi sebagai jembatan yang merupakan titian bagi seorang dokter dalam upaya menyembuhkan suatu penyakit pada pasien. Ketepatan diagnosis dan pengobatan atau kemampuan membuat keputusan yang tepat dari suatu pengamatan. tentang penyakit bergantung kepada pijakan patologi yang akan menentukan kapan dan bagaimana seorang dokter mempergunakan kecakapannya untuk menyembuhkan pasien.
Kedudukan Patologi di dalam ilmu kedokteran diibaratkan sebagai batang dan cabang dari suatu pohon ilmu kedokteran yang akarnya ialah ilmu dasar dan daunnya ialah praktek klinis.
Patologi Anatomik merupakan bagian dari ilmu Patologi yang menelaah perubahan morfologi dan fungsi sel atau jaringan tubuh pada penyakit dan meliputi histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunologi.

B.    Pembagian Patologi

Patologi meliputi 3 bagiann:
  1. Menyelidiki berbagai sebab dan tejadinya penyakit, pathogenesis.
  2. Menyelidiki perubahan yang terjadi dalam tubuh (morfologi), dapat diselidiki dengan secara :
    1. Anatomi     : Patologi Anatomi
    2. Histologi    : Patologi Histologi
    3. Sitologi    : Patologi Sistologi
  3. Menyelidiki fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau kelainan (sakit)
    1. Sistemik disease : penyakit yang menyerang seluruh tubuh
    2. Organic disease : penyakit yang menyerang sebagian tubuh

C.    Cabang Patologi

a.    Patologi bedah
Patologi bedah adalah daerah praktek terpenting dan memakan waktu bagi kebanyakan patolog anatomi. Patologi bedah melibatkan pemeriksaan kasar dan mikroskopik spesimen bedah, seperti biopsi yang dibawa oleh dokter bukan bedah seperti dokter penyakit dalam, kulit, dan radiolog intervensi.

b.    Sitopatologi
Sitopatologi adalah cabang ilmu patologi anatomi yang berurusan dengan pemeriksaan mikroskopis atas sel seseorang secara keseluruhan yang diperoleh dari usapan atau aspirasi jarum tajam. Sitopatolog dilatih untuk melakukan aspirasi jarum tajam dari organ, massa, ataupun kista yang terletak di permukaan, dan sering bisa memuat diagnosis segera dalam kehadiran pasien dan dokter yang mengajukan konsul. Dalam kasus uji tapis seperti apus Papanicolaou, sitoteknolog yang bukan dokter sering diminta melakukan tinjauan awal, dengan kasus yang satu-satunya positif maupun tak pasti yang diuji oleh patolog.

c.    Patologi molekuler
Patologi molekuler adalah cabang ilmu yang tumbuh dalam patologi anatomi yang berfokus pada penggunakan teknik berdasar asam nukleat seperti hibridisasi in situ, reaksi berantai polimerase transkriptase balik, dan mikroarray asam nukleat untuk studi penyakit khusus pada jaringan dan sel. Patologi molekuler menerima beberapa aspek praktis patologi anatomi dan klinik, dan terkadang dianggap bidang "lintas ilmu".

d.    Patologi autopsi
Patolog anatomi umum dilatih melakukan autopsi, yang digunakan untuk menentukan berbagai faktor yang menyebabkan kematian seseorang. Otopsi penting dalam pendidikan medis para klinikus, dan dalam usaha untuk memperbaiki dan memverifikasi kualitas perawatan medis. Diener adalah tokoh bukan dokter yang membantu patolog pada porsi otopsi diseksi kasar. Otopsi mewakili kurang dari 10% beban kerja patolog di Amerika Serikat.[2] Namun, autopsi adalah pusat persepsi publik di bidang ini, khususnya karena penggambaran patolog di acara televisi seperti Quincy, M.E. dan Silent Witness.

e.    Patologi forensik
Patolog forensik menerima pendidikan subspesialis dalam menentukan penyebab kematian dan informasi lain yang relevan secara hukum dari tubuh seseorang yang mati dalam keadaan non-medis maupun kemungkinan kejahatan. Autopsi mencakup kebanyakan, namun tak semua kerja patolog forensik yang berpraktek, dan patolog forensik adakalanya berkonsultasi untuk memeriksa yang selamat dari serangan kejahatan.

f.    Patologi Anatomi
Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi tubuh.
Patologi anatomi ialah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel. Di banyak negeri, dokter yang berpraktek patologi dilatih dalam patologi anatomi dan patologi klinik, diagnosis penyakit melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.

Patolog anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh informasi yang berguna secara klinis melalui pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik pada jaringan, dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling sel. Kini, patolog anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk memperoleh informasi klinis tambahan dari spesimen yang sama.

Prosedur yang digunakan dalam patologi anatomi termasuk:
  • Pemeriksaan kasar – pemeriksaan jaringan yang sakit dengan mata telanjang, yang khususnya penting untuk fragmen jaringan yang besar, karena penyakit itu sering dapat dikenali secara visual. Pada tingkat ini jualah patolog memilih daerah yang akan diproses untuk histopatologi. Kadang-kadang mata dapat diberi suryakanta atau mikroskop stereo, khususnya saat memeriksa organisme parasit.
  • Histopatologi – pemeriksaan mikroskopik pada salah satu bagian jaringan yang dicat menggunakan teknik histologis. Cat standar adalah hematoksilin dan eosin, namun lainnya juga ada. Pemakaian kaca mikroskop yang dicat dengan hematoksilin dan eosin untuk menyediakan diagnosis spesifik berdasarkan pada morfologi dianggap sebagai keahlian inti patologi anatomi. Ilmu yang mempelajari pengecatan bagian jaringan disebut histokimia.
  • Imunohistokimia – menggunakan antibodi untuk mendeteksi keberadaan, keberlimpahan, dan lokalisasi protein spesifik. Teknik ini penting untuk membedakan antara gangguan dengan morfologi yang mirip dan juga mencirikan sifat-sifat molekuler kanker tertentu.
  • Hibridisasi in situ – molekul DNA dan RNA spesifik dapat dikenali pada bagian yang menggunakan teknik ini. Bila probe dilabeli dengan celupan berpendar, teknik ini disebut FISH.
  • Sitopatologi – pemeriksaan sel-sel lepas yang dicat pada kaca menggunakan teknik sitologi.
  • Mikroskopi elektron – pemeriksaan jaringan dengan mikroskop elektron, yang memungkinkan pembesaran yang jauh lebih besar, memungkinkan visualisasi organel dalam sel. Penggunaannya telah banyak digantikan oleh imunohistokimia, tapi sering diumumkan untuk tugas tertentu, termasuk diagnosis penyakit ginjal dan pengenalan sindrom silia imotil di antara lainnya.
  • Sitogenetika jaringan - visualisasi kromosom untuk mengenali cacat genetik seperti translokasi kromosom.
  • Imunofenotipe arus - penentuan imunofenotipe sel menggunakan teknik sitometri arus. Amat berguna untuk mendiagnosis jenis-jenis leukemia dan limfoma yang berbeda.


KESIMPULAN
Patologi adalah cabang ilmu pengobatan yang berkaitan dengan sebab-sebab penyakit dan prosesnya serta pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
Dua cabang besar patologi adalah patologi jaringan atau patologi anatomis dan patologi klinis.
Peran patologi ialah sebagai penghubung antara ilmu kedokteran dasar dan ilmu kedoktran klinis. Berfungsi sebagai jembatan yang merupakan titian bagi seorang dokter dalam upaya menyembuhkan suatu penyakit pada pasien.

Patologi meliputi 3 bagiann:
  1. Menyelidiki berbagai sebab dan tejadinya penyakit, pathogenesis.
  2. Menyelidiki perubahan yang terjadi dalam tubuh (morfologi)
  3. Menyelidiki fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau kelainan (sakit)
Cabang patologi meliputi
  • Patologi bedah
  • Sitopatologi
  • Patologi molekular
  • Patologi forensic
  • Patologi anatomi
  • Patologi autopsy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar